Skip to Content

Cerpen: Tofik Pram

Di Lapak Bawang

1

 

SATU tepernah tes hujan pagi itu, dengan nakalnya, menerobos sela genteng rumah Bambang. Terjun bebas dia, mencocor mulut penghuninya yang masih menganga membagikan aroma alkohol untuk seluruh ruang pengap ukuran 3x3 meter itu.

 

Tik...

 

Uhuk, uhuk!

 

Mata Bambang yang masih berat, karena umbar-umbaran menenggak alkohol yang lebih mirip methanol itu hingga masjid kampungnya mengumandangkan Imsak, dipaksa terbuka.

 

Hari itu telah sampai pada pukul sembilan pagi. Hujan telah menjamahi tanah sejak tiga jam sebelumnya. Sebuah pagi yang damai di sekitaran pasar sayur yang tak pernah sepi dari tarik ulur makhluk-makhluk ekonomis.

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler