biar, biarlah.secawan diwan ini hanya Engkau dan Aku yang tau.sebagaimana Engkau mengerti kemunafikan atau kesungguhan.biar, biarlah.berteriak atau berbisik, terserah.
Oleh : Firdaus Akmal
Ketika mengkhayal kupu – kupu tak kukenal
Gagasan:
Langit Single
seputar malam yang mengajar pagi
desir angin dikebiri sepi
tak ada dentungan ataupun letupan
hanya sarang timah panas jadi alamat
Secangkir air mata perempuan tumpah, tergenang diatas meja
Sengaja kututup panggilanmu
Tak kubalas pesan singkat itu
Mencoba menenggelamkan diri
Mengingat lembar dosa kemarin
Yang menumpuk tanpa revisi
Tak kuragukan Kau yang satu
Maha Satu, diantara yang merasa satu
banyak orang merasa bersatu
diantara Kesatuan yang ternyata bukan satu
Di tengah kemacetan yang panjang
serta hujan yang menyerbu kota
Bising kendaraan memaki
Diriku yang terjelembab di lembah kebodohan dan dosa
Dalam selimut kabut
Komentar Terbaru