Skip to Content

puisi by beni guntarman

NYANYIAN ANGIN DAN MATAHARI

Aku bagai angin utara yang berhembus kencang

Nyanyian kepedihanku bergema di angkasa

Memanggil gumpalan awan hitam berkumpul

Membuatnya mendung menitiskan air mata

KERETA WAKTU

Aku tidak pernah tahu

kereta waktu seperti apa

yang telah membawaku hingga tiba ke detik ini

 

Aku tidak pernah tahu

TERTIPU CINTA

Cinta itu sepenuhnya bersemayam di dalam kalbu

Tapi aku si orang dungu mencarinya di dalam simbol-simbol

Ketika KAU nampak-kan kepadaku si anjing hitam

CAMAR TERBANG MENJAUH

Burung Camarku terbang menjauh

Sebatas jauh pandang aku menatapnya

CINTA DIATAS CINTA

Aku punya banyak cinta

Tetapi hanya satu yang setia bagiku

Ketika yang lain meninggalkanku

Ia tetap setia disampingku

Menemaniku di dalam liang kubur

DUA PERTIGA MALAM

Jejak perjalanan anginku terhenti di ufuk fajar

Di bibir waktu ia menghilang dan rembulan menggigil di kejauhan

 

KEMARAU

Helai-helai daun kering

Berjatuhan di sepanjang jalan itu

Musim panas, penghujan masih jauh

Gersang terasa hingga penghujung jalan

 

DERAI-DERAI DAUN KERING

Jemari kokoh angin timur menggoyang pucuk pepohonan

Berderai-derai daun kering melayang hingga jauh

Kulihat engkau pasrah, jatuh terkulai di sisi jalan 

Alternatif Cinta

Bila kau sudi memberiku cinta

maka berilah aku sepotong kayumu yang terbaik

Bara Yang Tak Kunjung Padam

Edelweis

Begitu lama kita tak jumpa

Tiga dasawarsa tiada kabar berita

Ribuan kilometer jarak memisahkan kita

Engkau bagai bara yang tak kunjung padam

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler