Skip to Content

puisi by beni guntarman

MATA GELAP KEBENCIAN

Si Pendulang Keuntungan di air keruh kegaduhan

Ia yang memercikkan bara kebencian ke matamu

SANG PENARI TOPENG

penguasa yang bermahkotakan buih-buih lautan

kelebat nafsu birahi para politisi mengarungi langit kekuasaan

ANJING KAMPUNG

Angin kebencian di kampungku sedang bertebar

Bara permusuhannya berkobar-kobar

LANCANG KUNING

Lancang kuning 

O lancang kuning Si Kapal Layar

DAHAGA LAUTAN

Atas nama itu berlayarlah para petualang

menelusuri setiap lekuk tubuh lautan

MUSIM HUJAN

Angin kencang berhembus ketika senja

mengingatkanku bahwa hujan segera tiba

KEMARAU HINGGA PENGHUJUNG TAHUN

Dedauanan kering dihembus angin senja

berderai hingga jauh di sepanjang jalanku

O Dara

redamlah nyala api pada wajah rembulam

karena purnama tak pernah bersinar lama

BARA DI HAMPARAN SALJU

Tiga musim telah kujalani

dalam bayang-bayang masa silam

MUTIARA

Kulukiskan kata-katamu itu laksana sebutir mutiara

sekali pun engkau hidup terbenam di dalam lumpur yang hina

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler