Skip to Content

Puisi Kehidupan

sang pembantu

tak ada lagi yang bisa dilakukan untuk menghibur dirinya

hidup kesehariannya hanya disuruh ke sana disuruh ke sini

terperangah aku

terperangah aku

ketika tiba-tiba engkau berdiri di belakangku

karena aku tidak tahu jika engkau mengikutiku

dan tentu telah lama mengikutiku

terperangah aku

yang melintas dalam fikiran

ketika yang menjadikan muak melintas dalam fikiran

mata ini gelap seperti menatap dunia sekitar

semua menjadi semarawut

langkahpun menjadi kalang kabut

tak ada yang istimewa

tak ada yang istimewa yang bisa kupersembahkan

hari-hariku hanya mampu merajut untaian sederhana

menata tanaman

menata hunian

menata suasana

proses

bila kita tak mampu menatap di kejauhan

dan hanya berfokus pada kepentingan diri

maka kita tak akan mampu bersyukur

pada sebuah proses

indah menghias akhir perjalanan

sebenarnya lama kita bercengkerama, namu tiada terasa

entah karena paduan rasa yang senantiasa menghiasi

pada sudut hati kita yang penuh dengan ketulusan

kembali kuhadirkan engkau dalam imajinasi

hari ini kembali kuhadirkan engkau dalam imajinasi

untuk menelusuri goresan perjalanan waktu

yang telah lama kita biarkan mengendap dalam sunyi

RIAK YANG MENGHEMPAS

Lintas perjalanan hidup telah telah jauh  kutempuh

Membubung di antara warna-warni pelangi

Meski nampak begitu santai dan  landai

cinta berbalut ikhlas

jalanan yang kujelajahi sudah begitu panjang

akupun berusaha menikmati setiap tak kaki

kukkristalkan untuk jadi panduan 

karena aku semakin sadar 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler