Lintas perjalanan hidup telah telah jauh kutempuh
Membubung di antara warna-warni pelangi
Meski nampak begitu santai dan landai
Sejatinya gelombang seringkali menerpa
Hingga membuat kaki tergoyah
Antara bertahan pada kebenaran
Ataukah mengikuti arus kesenangan
Gelombang hidup seperti tak pernah berhenti
Tapi semua telah mampu kulampauii
Karena sampan dan kemampuan telah mumpuni
Namun ada yang tak pernah kusadari
Yang membuat diri seperti terbuai
Ia adalah riak yang kubiarkan menghiasi
Yang pelan tapi cukup beraksi
Hingga membuat diri hampir lalai
Kini, dalam lintas perjalanan yang makin jauh
Dan kemampuan diri yang kian rapuh
Kehampaan hatipun menerpa
Hingga seperti tak lagi tahu diri ini ada di mana
Meski telah kucari jalan untuk kembali
Dan rindu pada-Mu kian menggebu
Masih saja tertipu pada jalan-jalan buntu
Bahkan hidup yang mestinya akrab menyatu
Seperti berubah menjadi hantu
Maka kini
Dalam bitir-butir untaian sepi kontempasi
Kembali kusadari
Bahwa riak yang nampak in dah menghias
Nyatanya lebih ganas menghempas
Namun aku tak akan berhenti mencari jalan kembali
Meski harus merangkak pada jalanan sunyi
Karena kuyakin badaipun tak akan pernah abadi
Apalagi masih ada sisa mutiara iman dalam nurani
Meski sementara kurajut dalam pengabdian hampa
Yang menyatu dengan kristal-kristal dosa
Komentar
Tulis komentar baru