Skip to Content

puisi persahabatan

Luk Ulo, Pelataran Rinduku

Senyum mentari menyita senja di ujung Gunung Paras.
Menyinari lembah antiklin Karangsambung yang merona nan perkasa.
Di Bukit Brujul, ku lihat awan biru berarak.

27 Ramadhan 1437 H Oleh :Nahwan Pasangio

Sahabat kita berjalan bersama
pada masjid tempat kita I'tikaf
kita  belajar bersama
untuk kelak esok kita dapat
menjadi Imam, menjadi teladan

Perpisahan oleh :Nahwan Pasangio

Dipagi ini mentari bersinar dengan eloknya

Dengan sinarnya yang mengagumkan

250 KM Kita

250 KM bukan jarak yang jauh

Dalam sekejap pun kita dapat bersua, bicara seperti sedia kala

Bercanda sekedarnya atau sekilas bertegur sapa

Hanya saja

KATAKAN LARAMU

Katakan LaraMU...

sahabat aku tahu kau selalu ada di tempat itu....

tempat yang keras seperti batu besar sementara lembutnya hanya sebiji kecil kacang polongan..

Maaf Sahabat

Senja kini aku terdiam, melihat lalu lalang kendaraan di balik jendela

Ramai sekali hewan beroda ini? Ah, tapi mengapa mereka tak bisa menghiburku?

Embun sang Ibu

Waktu embun mulai lari

Menghindari sang mentari

Ia ingin beningnya kembali

Mungkin ada dipikirannya

Tak mau benih cinta dimilikinya

Lurus Hati

                             Mencoba menawan diantara jeruji

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler