Skip to Content

Puisi

cinta yang mati

Hening dunia di jiwaku
Hanya terasa desiran darah yang berlari
Dentuman detak jantung hidup yang berirama sendu
Hanya itu, hanya itu yang ada
Tiada pengisi jiwa yang ramai melukis indah di hati
Tiada lagi syair merdu yang mampu menerbangkan sayap cinta
Segala indah terbakar begitu saja oleh panas neraka asmara
Hangus pun menyertai kepergian cinta

Puisi-puisi Novi Rovika

Kidung Hati

Tak ayal lagi perasaan ini,

Saat ku putar rekaman memoriku yang lalu

Indah

Tak terasa semua habis

semua kering, berantakan tak beraturan

bagaikan hati yang bahagia

 

Aku merasa berat untuk berdiri

berjalan dan berlari

aku lumpuh tak berdaya

 

Curahan Hati

Dunia…

begitu menyiksaku

semua seakan benci akan diriku yang serba kekurangan

menjauhiku seperti orang menjauhi sebuah tong sampah yang jijik

dan tak memperdulikanku

 

Semua begitu menyakitkan

Menuju Cahaya-Mu

Di tengah keramaian dunia

ku duduk termenung membisu

diiringi dinginnya tiupan angin

dan hangatnya mentari pagi

 

Hatiku sunyi sepi dalam lantunan lagu

yang terasa tak terdengar lagi di sela-sela gendang telingaku

Rindu Masa Itu

Masih teringat di benakku

untaian masa lalu yang indah

bersenandung luka

di atas hamparan dunia

 

Ku dengar kicauan burung

merdu di telinga

membangunkanku akan masa silam itu

Hariku

Ku buka kelopak mataku

ku kedipkan

silaunya cahaya yang terpancar

menembus jendelaku

 

Suara bergemuruh

keras…

bising di telinga

seperti tak peduli menyambut hari

Geisha

Air mata ini mengalir kembali
Aku terperangkap di sini
Di tengah kegelapan yang pekat
Diam di sisi seorang keparat

Ingin aku lari darinya
Lari sejauh-jauhnya
Tapi aku tidak bisa
Ia sudah membeli diriku dari bunda

Aku sudah tak memilika hak
Aku hanya sebuah boneka miliknya
Boneka yang bisa ia mainkan sesuka hati

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler