Lagi-lagi F. Rahardi kena sensor. Empat dari sepuluh puisi yang rencananya akan dibacakan di Karya Graha Mahasiswa IKIP Semarang, Sabtu malam lalu (31), dilarang dibacakan oleh yang berwajib. Akhirnya F. Rahardi hanya membacakan 6 puisinya secara ala kadarnya. Kenapa penyair mbeling ini menyamakan penyair dengan tukang becak dan puisi tak ubahnya dengan kentut?
Komentar Terbaru