Skip to Content

April 2014

MENCIPTA

Malam panjang remang-remang

Sebuah syair kutuliskan untukmu

 

Seluruh perasaanku tercurah bagai hujan

Bait per baitnya kutuliskan dengan hati terbuka

PINTUMU

Pintumu senantiasa terbuka, hanya dengan satu seruan

di depannya ada jaring penghalang serangga yang ingin masuk

 

Siang hari, ribuan kumbang mendatanginya

dalam kenangan

Isye,mawarku yang lahir dari rahim bebatuan

gerimis mengikis pagi kita dalam kebekuan

nada-nada terketuk menemani sepanjang langkah

Selamat Jalan Kak ADI

Normal 0 false false false IN<

The Ded Is Dead

Normal 0 false false false IN<

Pena

Dikala ku sedih kau setia menemani Goresanku dalam diary beribu arti Lembar demi lembar kuwarnai Dengan goresan tintaku ini Diatas kertas kau selalu menari nari Hingga kau tak bertinta

Novel

Kata demi kata, kalimat demi kalimat

Menari lembut di atas tumpukan kertas

Majas demi majas, syair demi syair

Terbuai lemas di atas tumpukan kertas

Secawan

 

Benang merah anak jalanan


 

yang hilang dari tawamu

tebak siapa aku?????

waktu adalah arena bermainku

di situ pula ku mengenalmu

dengan rupa asing yang kau hirup dalam sesak

terkadang ku mendesah

kukenali kau dengan senyuman

kutatap lagi sederet musim yang hijrah membawa selasar hujan,dan diantara pintu senja sang pedasih berhambur menemukan jalan pulang,, mengais tiap denyut kehidupan bakal hadiah tuk mereka yang mema



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler