Padamkanlah api di jiwa
Redamkan semua luka
Ketika hujan telah selesai menumpahkan amarahnya
Lalu diam seolah tak pernah terjadi apa-apa
Hujan oh hujan
Adakah dingin yang lebih dingin ketimbang dinginmu?
Adakah basah yang lebih basah ketimbang basahmu?
Tubuhku menggigil dan beku dalam rinaimu
:kepada para pembuat kebijakan
aku
tak berharap apapun
berjuang meniti putihnya padi
padi yang tak gemuk lagi
di injak kaum berdasi
berdasi namun tak peduli
:TAHUN YANG MEMAR
di rumah ibu yang tengah tergadai, sebentar lagi almanak berganti
Malam ini,
Meneguk secangkir kopi
Menangkap angin di seberang pusat kebun kakek
Suara cangkul menderak tulang pangkal bumi
Chapter I,
act I,
scene III,
Di suatu tempat dalam pikiran setiap manusia, di sebuah antidimensi tanpa ruang dan waktu.
ini pagi sibuk sekali
pengawas itu akan segera tiba
keriput wajahmu menghitung musnah
masih tersakiti oleh injakan pongah
penghuni seperti kita
hari-hari kini terkubur
Komentar Terbaru