Padamkanlah api di jiwa
Redamkan semua luka
Ketika hujan telah selesai menumpahkan amarahnya
Lalu diam seolah tak pernah terjadi apa-apa
Aku tak mampu berjalan lebih lama
Luka di kaki ini terlalu lebar menganga
Aku merasa lelah dan tua untuk terus menggerus angan disana
Di tempat yang entah kapan ku kan tiba
Harapku telah selesai mengindahkan gulana
Aku yakin mungkin inilah jalanku dalam rencanaNYA
Kau tahu bahwa cinta itu tak terperi
Bukan hanya soal bahagia dan janji-janji
untuk berdua menjadi lebih berarti
Meniti padang bunga dan bara api
Tapi, lebih dari semuanya kini
Ia hanya sebatas kau dan aku tetaplah dua diri
Masing-masing berdiri di tempat yang tak sama lagi
lalu, untuk apa berkata bahwa semua janji itu kan terpenuhi?
Pergilah ... tempatmu bukan disini
Biarkan aku merengkuh sepi yang begitu meneduhkan hati
Lepaskan, bukan hanya ragaku, tapi juga jiwaku, meneruskan perjalanan ini
Menikmati air hujan yang memang kunanti
Mereguk harum bunga mawar melati
Merenda mimpi-mimpi malam dan meronce dzikir kepada sang Ilahi
Hingga saat ku tiba nanti
.....
Komentar
Tulis komentar baru