Tuhan
dalam murkaMu
rukuk sujudku
mengharap ridhaMu
badai gempa
tanah langsor melanda
kami manusia tanpa daya
Malam itu ia berayun-ayun di pucuk cemara, lalu mondar-mandir mengelilingi bangku bambu di sudut taman itu.
satu
padu lembut
kasihMu
O Tuhan, indah namaMu menyemesta memendar cahaya menyingkap rahasia mengejawantah dalam anantarupam
2014
bahkan alif pun luruh bersama ba’ kasrahMu melumat angkuh di dadaku dalam keagunganMu aku lebur bersama namaMu
kutemukan beban pada teduh mata
mendayung dalam temaram wajah
bergelayut di atas senyum entah apa
kau kegundahan
Komentar Terbaru