Di antara kita
Nafsu bercerita
Tuang senggama
Setubuh seirama
Nafsu merekayasa
Ukir tabu
Di ruang biru
Kehidupan ibarat menulis sebuah cerita
Setiap pribadi dibekali kertas dan pena
Menoreh kisah suka dan duka
Menyulam indah tawa dan air mata
Meskipun sudah dilontarkan sejak awal tahun 1970-an, pengembangan gagasan teori dan kritik sastra loka atau sastra tempatan, yakni teori dan kritik sastra yang berpijak pada budaya dan penggalian unsur-unsur kedaerahan, belum banyak kemajuan.
Perihal jalan berkelok
Mampir dalam kedok
Usahlah engkau hirau
Itu bukan satu pengacau
Melangkahlah ke ujung musim
Kelabu wajah dirgantara
Nyaring terompet mengudara
Ribuan pasukan dalam zirah
Bersiap penuhi arena
Tengah gurun luas
Terik surya perjelas
Diatap gedung kita berdiri
Menyaksikan langit malam
Bersama purnama disana
Malam kelima belas
Kita nikmati angin-angin nakal
Menyingkap ujung jilbab mu
Padamu yang pernah aku tinggalkan Sesekali boleh saja kau mencari Persamaan di antara diri mu Dengan setiaku Yang raib sebab kecewa
Begitu aku pergi Kau juga beranjak pergi mencari
Ini sejarahku
Cukup saja kau simak
Jangan protes
Apalagi coba tuk merubah
Temaram
Langit ini malam
Seakan menceritakan
Suka duka di perantauan
Kerja keras menggariskan
Pekatnya peluh remuknya tulang
Ingin pulang
Lomba Cipta Puisi“PINDUL Bersajak”
Komentar Terbaru