Kemarin hujan tak pernah berhenti , Teteh.
Ia seperti mengungkapkan tiap titik yang jatuh dengan syahdu, lalu merangkak tumbuh yang menidurkan rindu
di pagi yang rabun
kita duduk di kursi.
udara masih dingin
telapak tangan kau
dan telapak tangan aku
saling berpelukan
Komentar Terbaru