Larisa yang masih berumur lima tahun sedang kebingungan.
Dia tahu bahwa besok adalah hari ulang tahun bundanya.
Dia ingin memberikan sesuatu yang terbaik dan terindah untuk bundanya.
"Tapi apa yang mampu di berikan oleh anak sekecil aku kepada bunda?" pikirnya.
Lalu karena dia sudah putus asa, dia menangis dari dalam kamrin
ya. Bunda yang mendengar tangisan Larisa langsung menghampirinya.
Dengan penuh kasih sayang bunda bertanya, "Laris sayang, kenapa menangis?"
Larisa diam saja, tangisannya semakin menjadi karena melihat bundanya. Bunda bingung, dan kemudian bertanya lagi dengan nada yang lebih halus.
"Larisa sayang, anak bunda yang manis, kenapa menangis? apa yang membuatmu menangis?"
Akhirnya Larisa menjawab pertanyaan bundanya dengan terbata-bata.
"La Larisa bingung bunda. Besok bunda ulang tahun. Larisa ingin memberikan hadiah spesial untuk bunda. Yang besar dan yang pasti bia membuat bunda senang.
Larisa ingin memberi hadiah dengan cara seharian menggantikan pekerjaan rumah bunda, tapi Larisa belum mampu menerjakannya sendirian. Larisa ingin membelikan apa yang saja yang buda minta, tapi uang tabungan Larisa pasti tidak cukup, brang mewah pasti mahal, sedangkan Larisa malas menabung, malah terkadang uang tabungan Larisa Larisa ambil untuk membeli es krim dengan Mbak Minah. Lalu apa yang harus Larisa berikan kepada bunda? Larisa bingung, Larisa takut dibilang sebagai anak yang tidak berbakti kepada orang tua bunda."
Larisa menangis lagi.
Bunda hanya tersenyum mendengar cerita Larisa, lalu menjawab dengan penuh kasih sayang.
"Larisa sayang, kamu tidak perlu melakukan semua itu nak. Terimakasih kamu sudah mampu mengingat hari ulang tahun bunda. Tapi kamu tidak perlu melakukan semua pekerjaan itu untuk memberi kado kepada bunda, karna kamu masih terlalu kecil nak. Agar Larisa tetap menjadi anak yang berbakti kepada bunda, bunda hanya minta satu hal nak. Laksanakan ini seabagi kado kecil untuk bunda dari Larisa."
"Apa itu bunda?" Tanya Larisa dengan wajah lugu.
Bunda tersenyum dan berkata," Larisa harus rajin sholat, Larisa harus rajin belajar, Larisa tidak boleh nakal, harus patuh sama kata-kata bunda dan ayah, Larisa harus rajin menabung agar Larisa punya uang sendiri, dan yang terakhir Larisa harus bisa hemat. Uang tabungan jangan di ambil kalau tidak benar-benar perlu."
"Hanya itu saja bunda?"
"Iya sayang"
"Tidak ada yang lain?"
"Tidak sayang"
"Baju baru? tas baru? hadiah lain yang mewah?"
"Bunda tidak perlu itu semua nak"
"Bagaimana dengan pekerjaan rumah bunda?"
"Kelak jika kamu sudah beranjak besar dan mampu mengerjakannya sendiri kerjakanlah" kata bunda sambil tersenyum.
"Jadi hanya rajin sholat, belajar, menabung, dan patuh? hanya itu saja?"
"Iya sayang"
Komentar
Tulis komentar baru