Gumpalan awan bersahabat ketika Aku berjalan pergi meninggalkan desa ini. Itu 5 tahun yang silam. Saat kepenatan memaksa untuk melangkah mencari kesempatan yang kadang kala hanya menjadi sebuah tanda tanya. Benarkah kesempatan itu masih ada?
Terbayang saat bibir kakak iparku dengan santun berpesan : " Ke mana pun kamu pergi, ingatlah bahwa di sini mereka selalu menunggu" sembari menunjuk kedua anaknya. Dua gadis kecil itu tidak lagi memiliki ayah, setelah kakakku berpulang ke hadirat Tuhan. Ya, mereka tak lagi punya ayah tempat menebar manja dan meminta.
Dua bulan yang lalu aku menerima telepon dari seorang sahabat. Lalu aku memutuskan untuk pulang.
Masih terbayang jelas dua gadis kecil itu menangis dalam pelukanku. "Om.., Ita gak punya siapa-siapa lagi.." "Om.. Asti nanti tinggal sama siapa..?"
Aku hanya mampu memeluknya lebih erat lagi.
Komentar
Tulis komentar baru