Skip to Content

Sampaikan pesan kepada ibu pertiwi

Foto Satriawan

Burung burung nazar menunggu sedari tadi, tidak bergeming oleh suara suara peluru yang sedang bersahutan.Kadang para ketua saling memberi isyarat akan waktunya makan bangkai dan minum darah yang sudah menjadi nanah.Sementara yang lainnya berputar putar sambil melirik pada mangsa di depan,Awas dan ketakutan akan tidak terjatah.


Duarrrr...suara dentuman meriam mengarahkan kepada sesuatu entah siapa.Dalam penungguan akhrinya didapatinya sepotong daging, bagian apanya dia sendiri tidak tahu,yang jelas hari ini pesta tidak akan berakhir, terbangpun akan lelah sementra yang lainnya tetap menunggu.


Darah panas berbau, anyir, mayat mayat tak mampu terkubur, turun naik nafas yang masih penasaran.Akankah mati atau tetap hidup tanpa organ.Prajurit prajurit perang tidak berperan, seonggok sampah sama saja dengan mereka tidak bertuan.Asap asap panas penasaran habis membakar apa? bukan, hanyalah sebuah drama kehidupan, ataukah dan akankah terus berlanjut perang ini ?


"air..air..air..haus..haus.."berisik di seberang sana.tidak ada yang bisa bantu. Sesekali bergerak kaku menahan sakitnya luka  yang menganga. Apakah ini bentuk pengabdian, pahlawan yang tidak dianggap atau sekedar pelengkap tugas negara. ho ho ho tidak sampai kesana. Hal itu tidaklah terlalu penting, lebih penting seteguk air dari semuanya, tidak perlu nama, pangkat atau gelar, yang dibutuhkan hanya seteguk air.


Burung burung nazar itu tidak akan mengerti.Keserakahan, terkoyak koyak oleh mereka yang saling merebut sebuah aliran.Aliran darah yang panas dan bau.Tapi alangkah senangnya mereka berpesta tak menyadari ada yang meringis di seberang sana, sakiittt sekali.Alangkah mudahnya mereka membagi bangkai bangkai saudaraku yang sedari tadi sudah tidak bergerak.Kini apalah rupanya kalau sudah tercabik.Apalah artinya jika kaki tangan dan kepala tidak lagi menyatu. Saat kain kafanpun bingung , apakah ini utuh atau berapa manusia dalam satu gulungan.


Masa pun akan meninggalkan cerita suram, badan sudah tidak tampak seperti rata dengan tanah.Sekumpulan belatung sedang berpesta ikut menikmati santapan gratis dari anak anak negeri yang tidak bergelar.Dahulukan saja mereka yang terdepan...ataukah kita tidak sama sekali bisa dikenang..Kembali melanjutkan petualangannya...suara suara seram malam mencekam.Takut mati ataukah takut hidup? Burung nazar datang membawa kabar kepada teman temannya, kembalilah berkumpul untuk sebuah kemenangan. Siapakah yang menang sekarang ? Apalah arti kemenangan jika pengabdian tak setulusnya ada dan nyata.Burung nazar sampaikan pesan kepada ibu pertiwi, bilang kalau mereka telah berjuang membela kebenaran...


 


 


 


Goresan mengenang para pahlawan dalam membela ibu pertiwi ini.


18 Desember 2010.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler