Serpihan Puisi perempuan
Senjaku di ujung jembatan
Aku tatap langit dimatamu
Aku tempatkan rindu dinyanyian hidup
Sedangkan hujan dari sore hingga malam
Melewati senja
Kau dan aku bediri di jendela di kamar kita
Di musim itu
Risauku burung belibis menantang badai menuju ke sarang
Kau berkata ah
Indaralaya 1992
Komentar
Tulis komentar baru