Aku pikir hidup adalah sebuah proses berulang yang tiada hentinya sampai maut memutuskan lingkaran perjalanan hidup.Tiada seorangpun dapat memperkirakan apa yang akan terjadi pada esok. Seperti sebuah puzzle, aku berusaha untuk menyatukan potongan-potongan gambar hingga menjadi gambar yang utuh. Tak jarang aku mengalami kesulitan, tak kutemukan potongan yang sesuai dengan yang sudah sempat ku rangkai. Tak jarang aku lelah dan ingin mengakhiri permainan.
Hidup.....aku tak pernah menemukan arti sebenarnya. Mungkin dapat ku katakan hidup adalah perjalanan menuju kematian. Ketika aku percaya surga dan neraka ada maka perjalanan menuju kematianku penuh dengan pencarian apa yang disebut kebaikan-kebaikan dan pencitraan diri. Namun jika sekali waktu aku tak mempercayainya, maka aku berjalan sesuka hatiku, menunggu sampai ajal tiba.
Hidup...aku pikir ia hanya kiasan dari proses segala rasa dan pengalaman pahit manisnya cerita seseorang. Kala aku berharap bahagia maka aku tetap tak bahagia. Kala aku berharap kebaikan maka kejahatanlah yang menghampiri. Kala aku berharap kesenangan maka keburukanlah yang hadir. Kecewa, senang, terluka, damai, cinta, kemarahan, dan sebagainya adalah ekspresi yang tidak pernah kenal usia. Mereka dapat tercipta atau terkubur semua tergantung bagaimana penggeraknya mengendalikan. Tapi begini kata orang, "NASIB!"......"BEGINILAH HIDUP"...."AH MANA BISA BERUBAH"...
Aku setidaknya merasa bahwa hidup harusnya aku kendalikan bukan aku dikendalikan oleh hidup. Bahagia adalah ketika aku merasa bahagia bukan karena apa atau siapa di sekelilingku. MERDEKA!!! aku ingin berteriak pada dunia "MERDEKA!"....
Ku pikir hidup terindah bagiku adalah hidup di dalam kemerdekaan. Aku mencari tiap potongan gambar dan berjuang untuk merangkainya menjadi satu gambar yang utuh. aku menikmati setiap jeda waktu, menikmati setiap ekpresi terhadap keadaan yang lahir, dan aku tetap punya semangat dan sukacita yang tidak pernah mati oleh semuanya. Kemerdekaan membuat aku bebas terbang, melihat dunia bukan dari kacamata perasaan dan pikiran saja, namun lebih dari semua itu jauh sampai aku mendapatkan rema apa sesungguhnya hidup dan bagaimana mencapai kemerdekaan.
aku memilih merdeka karena aku ingin hidup di dalam kemerdekaan...MERDEKA!
Komentar
Tulis komentar baru