Aku Rintik Hujan dan Kau Perahu Kertas
(karena sejak pertama aku selalu memperhatikanmu)
berkali-kali kau bilang akan menunggu air sungai di sebelah
membanjiri kubangan tempatmu berada, yang membawamu
menuju samudera luas, dimana kau bisa melihat segalanya.
“kau mimpi!” sahutku.
lalu aku datang kepadamu,
menembus mendung dan dingin yang menusuk,
sebagai rintik hujan yang mengapungkan buritanmu.
sesampainya aku penuh, kau malah berputar-putar
pun tak jelas kemana tujuanmu berlayar.
padahal aku hanyalah rintik hujan.
di daratan, aku ini cuma air menggenang.
ogik_pramono
desember 2008
Komentar
Tulis komentar baru