Bolehkah mensejatikan beku?

Ku jajaki lembar putih ini, menyingkapi seluruh gemericik luka sepi di tengah racau.
Pendam tiap cerita yang mengaung saat rembulan berpijak, gemawan pantulkan kekuatan cahaya.

Aku menantimu.
Selama diam, aku coba berbicara pada rentetan gambar, diikuti kepingan potretmu yang kabur.
Yang akhirnya, akan selinap di sendiri dan lara
Yang menggenggam sisa kekecewaan, agar lenyap bersama kawan yang seperti meracun.

Aku bukannya acuh, namun hanya ingin sedikit linang pendar darimu, nantinya akan bersemi di antara gugur kutub yang makin matikan senyumku.

Kuatkanlah aku ini,
Biar aku bertahan di tempat ini dulu,
Biar aku disini. Disini . . .