BUKAN KESAL
Kini aku semakin mengerti keadaannmu
Tak lagi aku mengejarmu, merayumu
Dengan segala kata-kata buat kau kembali
Apalagi menangisimu sambil berlutut
Sudah cukup rasa itu dimusnahkan
Hidupku tak pernah mengenal tiga waktu
Kemarin, sekarang, dan hari esok
Kemarin kita kenal dengan ribuan mutiara
Namun mutiara tak abadi hingga hari ini
Apalagi untuk hari esok.
Memang, mestinya kita sadar
Hati bukanlah apa-apa, ia tak berdaya
Hati hanya mengubur rasa dalam-dalam dan lebih dalam lagi
Yang akhirnya luka dan membengkak
Rasa terporak-poranda oleh ingin yang sulit diterkah
Huhh, bukankah sudah saatnya tertawa
Tak ada lagi yang menghalangimu, apalagi bertekuk lutut
Di depan mereka-mereka yang berhati batu
Apakah ini sebuah penyesalan?
Tidak…! itu bukan penyesalan
Jangan lagi kau sesali yang menciptakan luka dan lara dalam jiwamu
saatnya kau bangkit, dan bangkit
Satukan tekatmu, tegar, dan tegar
Kau hanya bisa bertekuk kepada yang pantas kau bertekuk
Bangunlah, pandang jauh jauhlah kearah sana
Dunia tak pernah bosan denganmu
Meski separuh jiwa benci dan bosan padamu
bangkitlah dan jemputlah cakrawala di hari esok
Komentar
Tulis komentar baru