Bulan Perawan
Bulan terlalu perawan ketika kau tulis aku di larik maumu
tak soal tentang perbedaan atau kesamaan yang tabu
atau tentang rasa yang bermuasal entah dari apa
Bulan masih muda saat rintik pertama tumpah di tanggal dua
ketika resahmu bergelimpangan penuhi dada sisakan kesimpulan yang tak tersimpul
Bulan berhitung sempurna, sesempurna waktu menyudahi kita.
(Muara Bulian, 4 Juni 2012)
Komentar
ending kisah yang
ending kisah yang sempurna.
Mantappppp...
salam Karya
Terima kasih sudah membaca dan memberi komentar mas @Hutri. Salam.
salam Karya
Mari terus berkarya mas @Pangeran Kata ^^ terima kasih telah mampir. Salam.
Indah
Masih terasa khasnya Ade. Mantap mah
salam :)
Puisi lama, Pak @Soei Rusli ^)
Tulis komentar baru