Langit waktu itu cerah,
sehati dan sejiwa dengan aku;
aroma bawang dari dapur seklah,
memanjakan aku ketika bersantai;
berdiri memandang kampus,
bergumam tentang nikmat-jenuhnya masa itu;
Kemudian engkau menghampiri,
sosok ceria dan penuh ramah;
menanyakan padaku tentang hal baku,
kau tanyakan namaku;
ku tanyakan namamu,
kemudian kita berlalu;
Tidak pernah kutahu bahwa,
hatiku menyimpan sebuah getaran;
sampai saat aku jatuh,
ke dalam gelora kasih sayang,
dalam manisnya kata-kata;
sungguh dalam telah tumbuh dalam sukmaku
Selalu kuberharap kau merasakan yang sama.
dan hatimu menyimpan getaran yang sama;
tapi aku yang kini di tengah canggung asmara,
menyimpan semua ini tetap pada awalnya;
Di dekat dapur sekolah,
bersamaan harum bawang,
kau tanyakan namaku,
ku tanyakan namamu
kemudian kita berlalu;
tanpa satupun yang tahu.
Komentar
Tulis komentar baru