Dalam gamang
(saya berkata pada bayang-bayang)
Kita menjumpai bulan tua di emperan
Ketika seluruh tubuh rebah
Malangnya itu sejengkal lebih dekat
Kadang lebih dalam
Seluruh yang didekap adalah mimpi belaka
Pada tubuh yang nyaris purna
Kita berharap menjadi debu yang mencari jalan
Di sayup angin menjadi murka
Kita hilang di antara rimba
Setubuh nyanyian malam
Lengang merajut lengking berpulang
Tatap lah Ibu dari dalam ayunan
Menangislah
Kemudian wajahnya sirna memega
Barangkali di langit berkendara
Ia kembali menemui zahirnya
Dalam satu kehilangan
Cemburu kita membara
Mengabukan kembali bayang-bayang
Begitu pun dengan mimpi belia
Percayalah,
Dengannya, kita pun sama
Komentar
Tulis komentar baru