DINDING BATAS
Nukilan : Nambo Mudo
I.
Tegas dinding batas
Ilusi dan atau realita
Yang kian memintas
Si fakir dan berpunya.
Ujung batas mencari
Apa sedang kucari
Lampu terangi halusinasi
Padang nasib nisbi
Kutulis syair ini
Saat belum ngerti
Ilusi atau pasti
Imajinasi dan fantasi
Hulumambu, 28 02 2011
**************************
II.
Syair ini hati melihat
Tembus ke pekerti tekad
Syair ini atas nama cinta
Meretas fatamorgana dengan karya
Syair ini sebuah realita
Pemecah retorika propaganda
Di sini,
Di dinding batas ini
Kutegak tegaskan hati
Urai makna hayali jadi hakiki.
Medan, 28 02 2020
DINDING BATAS
Nukilan : Nambo Mudo
I.
Tegas dinding batas
Ilusi dan atau realita
Yang kian memintas
Si fakir dan berpunya.
Ujung batas mencari
Apa sedang kucari
Lampu terangi halusinasi
Padang nasib nisbi
Kutulis syair ini
Saat belum ngerti
Ilusi atau pasti
Imajinasi dan fantasi
Hulumambu, 28 02 2011
**************************
II.
Syair ini hati melihat
Tembus ke pekerti tekad
Syair ini atas nama cinta
Meretas fatamorgana dengan karya
Syair ini sebuah realita
Pemecah retorika propaganda
Di sini,
Di dinding batas ini
Kutegak tegaskan hati
Urai makna hayali jadi hakiki.
Medan, 28 02 2020
Komentar
Tulis komentar baru