Skip to Content

ELEGI UJUNG TIMUR (III)

Foto Aleks Giyai

Oleh: Anton VW & Cinde

Manakala kubaca maalah dan harian
Terpampanglah dunia disana
Penderitaan, kepedihan, keiluan tiada putus-putusnya
Malapetaka, kedurjanaan, sakit penyakit dan dosa-dosa sarat
Dan duniapun membaniri alibi, aib laknat oleh pendosa

Bumipun menerit perih
Luka-luka dengan kotoran di tubuh
Sedangkan,
Langit hanya mampu merunduk diam
Bisa lelap akan segala tingkah laku isi bumi

Kini,
Tangis bumi bergulir
Tercurah jadi hujan bak airmata
Airmata-airmata di ujung Timur, Papua
Dan bumipun turut berduka cita.

Langit merayu bumi dengan lembut

"Jangan kau bersedih, bumi!"

Bumipun gelisah ruah dalam kepasrahan

"Yah, Allah engkau telah Membuang Kami"

menenbus pertahanan kami
engkau telah murkah
pulihkan kami

Hari bergulir pada hari
Namun tiada kunung sudah
pengap yang topang tindih
Dan Benih hitam kian gelap pekat
Diberbagai kota dan desatergerogoti

Oh, Allahku
Jangan Biarkan kami musnah
Pulihkan kami!
Airmata-airmata di ujung Timur, PAPUA.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler