Epilog Bulan Bulat
Setelah lelah berkelana
Kini bulan tergolek di ranjang
Mencari sederet bintang yang hilang
Yang telah pergi ke jalan simpang
Menuju mimpi kursi pelaminan
Setelah lelah berkelana
Kini bulan tergolek di ranjang
Merenda bekas-bekas luka jiwa
Yang kini kembali terbuka
Tak peduli, begitu sia-sia
Peri bersayap kecil bergendewa
Siap melepaskan anak panah
Merobek rembulan yang molek
Dengan wajah begitu bulat
Ternganga tiba-tiba
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru