57887_126278190756723_100001236295115_162158_7763077_n.jpg
Tunik tumit mengapit langit
Sejenak kupandangi senyum yang legit
Keris menembus pori-pori langit
Anjing-anjing pasar bertengkar sengit
Angin-angin memberangus anak pingit
Mengapa kata-kata muncul sedetik
Kenapa pula bergumul menjadi kalimat tanpa tanda petik
Tanda petik menjadi ratusan, ribuan, bertitik
Seperti hujan turun rintik-rintik
Minggir semua biarkan liurku menguning
Seperti anak kecil berteriak meminta puting
Seolah tak tampak lelah abjad
Meski dipenggal mengerjap
Dipungut seperti upil dalam bulu
Mengerikan tersebab demit
Sebuah kata untuk pembuka.
Komentar
Tulis komentar baru