Kau Basahi Lagi Sepoci Mimpi
oleh edi sst
Ke mana serat-serat mimpi pepat yang tersesat tertambat?
Tak juga kau kembalikan ke dalam tidurmu di sudut kasur?
Kau basahi lagi sepoci mimpi yang menepi di ujung pagi
Dengan gemercik air pancuran dan decik-decik bebatuan
Agar tak ada yang teronggok jadi barang rongsok di pojok
Kini kutunggu penuh rindu di waktu-waktu yang menderu
Barangkali ada sebutir lagi mimpi sepi yang tersesat di sini
Akan kusimpan di peti-peti hati jadi kain mori putih berseri
Yang kugunakan sebagai pembalut luka mulut yang tercabut
Agar setiap bunyi dan janji yang terucap berbalut mimpi
Kau basahi lagi sepoci mimpi yang menepi di ujung pagi
Menjadi selembar demi selembar mimpi yang begitu segar
Yang jika tersentuh pun kulitmu meremang ikut bergetar
Lalu, saat bertemu bayang ilalang senja di kebun belakang
Tinggal kau tempelkan desah kisah denyar-denyar yang basah
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru