untuk apa untaian mimpi ini
aku rangkai atas namamu
jika akan kau lapisi
dengan cat ragu itu
belum juga kiranya kau catat
di dalam memorimu
resahku yang dalam ini
hingga masih kau Tanya
kesungguhanku padamu
lalu untuk apa kau kirimi aku
sebaris kecup dari seberang
tak sebentar
aku merangkainya jadi nyata
hingga semua bisa kau tatapi
seolah semua itu
tak terlalu berarti bagimu
lihat malam ini
terlalu cepat berlalu
dan tahukah kau
apa yang diberikannya
padaku malam ini
tak ada selain ketakutan itu juga
ketakutan yang benar
tak ingin ku dambakan
sedetikpun kehilanganmu
kubiarkan dosa mengambang
menggenangi perjalanan hidupku
hanya demimu
dan mengertilah sedikit hal itu
kau dengarkan ceritaku
bukan sebagai bualan
tapi dengarlah itu sebagai do'a
dan sambutlah dengan: amin
karena kelak cerita ini
akan kita jalani bersama
dan seluruh ceritaku
tak perlu terkabul seluruhnya
kau dengarkan ceritaku
bukan sebagai imajinasi
tapi dengarlah itu sebagai asa
agar kau juga menjadi bagiannya
atau tak adakah niatmu
seperti apa yang aku do'akan
jangan biarkan resah
jangan biarkan ketakutan
jangan biarkan itu aku rasakan
jangan biarkan ragu
jangan biarkan itu bersemayam
di hatimu yang bersih
kau dengarkan ceritaku
sebagai do'a
dan ucapkan amin
agar semuanya menjadi nyata
Andam Dewi
Senin, 7 Nopember 2011
Pukul 01.50 WIB
Komentar
Tulis komentar baru