ketika kebutuhan berlarian tersebar disegala titik nol tersembunyi
harapan-harapan besar berusaha menyemangati kemauan diri bergegas lari
hingga suatu ketika,
temuan akan gagasan berperang melawan ideologi
menghentak bak dentum besi bulat yang terlontar karena sulutan bubuk mesiu
terjatuh tepat mengenai denyut yang lama terikat
tersadar semua akan menjadi kemarin secepat detik yang melaju
selepas petang yang terkhianati janji lembaran penuh coretan
masihkah putaran itu kembali pada setiap posisi yang kecewa terlewati
masihkah kesadaran terjaga untuk sisa cerita
ketika kelinang kembali menemukan suara dalam lapisnya
ketika seruan dalam diri kembali teriaki memaki
harapnya sadar terus
jalan kelok lurus
simpangan
tanjakan
turunan
selalu ada akhir dari sebuah perjalanan
walau panjang tak ukurnya rambut tak pernah habis
tahulah bawa sesuatu ada didepan sana
mimpi tak pernah jadi soal, ancaman akan kebutuhan tak pernah bertuan
sedalamnya galian, tegukan demi tegukan membuat semua seimbang
ketika kelinang mimpi kembali berbunyi
sendiri . . .
Komentar
Tulis komentar baru