Seperti halnya kereta,
yang selalu tahu kapan ia menjemput dan memberhentikan para penumpangnya.
Cinta tak pernah begitu sayangnya.
Kita tak akan pernah tahu kapan ia tiba,
atau kapan ia berubah menjadi benci seketika.
Hanya saja cinta perlu dipelihara,
agar ia senantiasa ada di dalam dada.
Karena kita terkadang bagaikan penumpang yang saling berhadapan dengan nomer kursi yang berbeda,
memiliki tujuan kota yang sama,
namun tak saling menyapa.
Komentar
Tulis komentar baru