bagaikan sebuah tembok
kesombonganmu itu berdiri angkuh
menatap kaku pada kehidupan
apa pun yang kau sombongkan:
ilmu, pengalaman, atau senioritas
kekayaan, kekuasaan, pangkat atau jabatan
membuat jiwamu kaku bagai sebuah tembok
menghalangi pandangan mata hati banyak orang
tak mampu merasakan kehangatan jiwamu
kesombongan, menutup mata hatimu
dalam melihat sebuah kebaikan dan kebenaran
memudarkan keindahan ribuan warna-warni kehidupan
kikis segala kesombonganmu
karena tidak ada gunung yang paling tinggi di dunia
kecuali hati yang merendah dan bermawas diri
Komentar
Tulis komentar baru