Kini Sentuhanmu
Kini sentuhanmu terbayang melambat begitu lembut
Semuanya terhanyut dalam alun rambutmu tergerai
Bak gerak alam yang menorehkan nisbat-nisbat narasi
Mengalir menjelma napas dahan dan bunga-bunga
Segar membasahi bilik-bilik tua yang hampa
Ada sebuah ketulusan erat terpatri
Bersama tatapan matamu yang teduh
Sedangkan aku telah berjalan terlampau jauh
Menegakkan layar dan melabuhkan sauh demi sauh
“Semua itu akan terbawa oleh waktu,” ujarmu
Kini sentuhanmu terbayang mengelus begitu halus
Semuanya tergambar dalam perca-perca cerita
Seperti noktah-noktah yang terkumpul membentuk
Tanda-tanda yang teronggok menjadi sebuah reruntuk
“Lihatlah tugu ini begitu suci dan sepi,” katamu
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru