I
benarkah ia lelaki pantai
yang menerjemahkan waktu
pada desir-desir ombak
benarkah ia lelaki pantai
yang selalu bernyanyi, tiap pagi
ditemani secangkir kopi,
telusuri jejak-jejak pantai,
tentang lelaki penganyam perahu tempo dulu
anak-anak pantai ikut bernyanyi riang,
nyanyian kisah juang, sehabis dari bangku sekolah,
kadang jua menunggu libur panjang
riwayat nenek moyang, jarang pulang
II
ada pula orang-orang pantai, berjejer di tepian
menanggalkan tiap sampan dan perahu
masuk lewati teluk menuju dermaga tua
dari harap, segala hasil tangkap,
tercungkil dalam keranjang,
yang masih melekat di jaring dan jala
bergegas, dibawa pulang
untuk dijual ke tempat pelelangan ikan
agar bisa diganti dengan buah dan sayuran
Lombok, 2012
Komentar
Tulis komentar baru