Skip to Content

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Dua Ratus Kalimat Cinta untuk Mey

Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.

Mungkin Aku Lupa

Aku mungkin lupa

dimana kusimpan aroma hujan

yang kauberi padaku waktu itu

Juga warna mata dan rona senyummu

 

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Salman ImaduddinMolotov TerakhirHidayatul KhomariaDua Ratus Kalimat Cinta ...
Mega Dini SariMungkin Aku LupaombiKETIKA POLITISI BERPUISI

Karya Sastra

Ambang

Hilang tak sampai tak membayang

Kabar gembira tlah menjauh terbang

Ditinggalkannya hati yang dia tidak sempat bersarang

Melenggang...

 

Tidur

Hikayat CERITA RAJA KILAN SYAH SERTA PUTRANYA

CERITA RAJA KILAN SYAH SERTA PUTRANYA

Bersama di Usia Senja

Hidup di lingkungan  Yayasan Bina Mulia yang salah satu bidang usahanya  bidang  pendidikan memang lain dengan komunitas masyarakat pada umumnya. Meskipun bukan  memiliki identitas sosial sebagai pondok pesantren tetapi sistem kehidupan yang dikembangkan persis seperti pesantren.

Para Jelita yang Terperangkap

Mariam adalah seorang gadis jelita yang dikenal sebagai “kembang desa”. Di antara rerimbunan ladang jagung dan sawah, ia tumbuh menjadi gadis yang lincah dan selalu tersenyum cerah. Bagi keluarganya yang sederhana, Mariam adalah harapan yang ingin mereka kirimkan ke kota agar bisa memperbaiki nasib.

Ruang Kaca Rumah Bordil

Di ujung gang yang sempit, tempat itu berdiri, rumah bordil yang dihiasi cahaya redup. Dari kejauhan, warna-warni lampu yang berpendar menciptakan ilusi keindahan yang muram. Bagi mereka yang menengok lebih dalam, tempat itu bukanlah sekadar untuk hiburan, tetapi ruang gelap penuh bisikan, janji palsu, dan mimpi yang hancur.

Kata dan Malam

Harus Kemana?

 

mengapa ibu

tak ku temukan dalam sajaksajak

Hari-Hari Terakhir Para Tiran

Di istana megah, mereka tertawa,
Kekuasaan di tangan, dunia di bawah tapak.
Fir’aun mengira dirinya dewa,
Namrud bangun menara menembus langit yang pekat.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler