Meniti jalan-Mu
Karena waktu tidak berputar mundur
sebab tak ada melangkah mundur,
seperti nafasku serupa gunung
terus menapaki jejak terjal
disebalik semua tanda tanya
menunggu disingkap hijab.
Masih ku isi hidup dengan kata
tapi, aku tak ingin serupa balon gas
ditiupi, berisi udara kosong
melayang hampa tanpa perkara
ini perkara mencari warna
siapa mau memberiku nama.
Aku terus mendaki nafas gunung itu
kanak-kanakku tertinggal disana
bersama beberapa orang yang kusebut cinta
kata mereka ; ini gunung curam dan terjal
tapi, pasti ada jalan penurunan
hati-hatilah ia licin dan banyak jurang.
Medan, 10 03 2013
Abdul Malik.
Komentar
Tulis komentar baru