Di tengah bukit yang selalu terbangun,
Di lereng Ciremai yang agung,
Lembahnya itu rumahmu,
Gugusan setiap gagasan aslimu melaju....
Wajahamu pusat pasi,
Nafasmu pertahankan agar tidak mati,
Namamu terukir di titik api,
Panggilanmu sangatlah berarti,
Tuturmu teramat pasti,
Selalu dipenuhi ambisi.
Langitmu selalu dijunjung,
Bumimu terus menerus tersanjung,
Lupalah diri nurani hatimu bingung.
Ingatlah....!
Lahirmu di sebuah lembaga,
Lugumu harus tetap kau jaga,
Bukan pernik kota yang kamu puja.
Pulanglah kau ke sebuah desa,
Bangunlah istana di atas sana,
Tetaplah terjaga jangan terperdaya,
Oleh angin yang menjaya.
Komentar
Tulis komentar baru