Aku mengenalmu doa dari lidahmu
Peluhmu adalah sejarahku
Tatapanmu menjadi guru dari segala perasaan
Mulus kulitmu ada jasa sayang sepanjang aku mulai mengeja kehidupan
saat aku terlempar ke tengah nista dunia
kau ajariku berenang agar tdak tenggelam ke dalamnya
Dan malam akan jadi dongeng, penawar lelah.
Tapi Tuhan, rupa itu tak pernah ku lihat
hanya dapat kuraba.
Suara itu tak pernah menyinggahi
menguap sampai di udara
Tuhan,
Kalimat surgaMu bahkan sulit di eja lidah ini
Bilakah aku, engkau Izinkan
memandang wajah perempuan yang mencintaiku
walau hanya dalam mimpi.
Komentar
Tulis komentar baru