Aku membayangkan sebuah rindu yang bukan milikku
dahaga tak terkira atas asamnya keringat orang-orang kampung yang nasibnya murung
juga pada kubangan lumpur selepas hujan
Rindu pada senja kuning,
pula malam yang lekas disekap hening
Angin bergulung membawa gelisah sampai ke danau
melayang dan patah tepat di tengah-tengah
Rindu pada samar cahaya di kejauhan,
pada pagi yang dibelah gerimis
dan bahkan pada perempuan-perempuan yang dia buat menangis
Saat ramadhan menua,
akan ada lagi cangkir-cangkir teh dan kopi yang didapatnya dari merayu seorang kawan, Ibu, dan atau adiknya yang jelita
Aku membayangkan sebuah rindu yang bukan milikku
tapi mampu mendamparkan pilu
sampai ke sudut terdalam jantungku
Cilacap, 05 Agustus 2012
Komentar
Tulis komentar baru