Batu nisan itu sudah tua
Biar ku terjemahkan pejaman mata itu
Lebih dari itu, melewati tujuh langkah telah jauh
Bulir-bulir air mengalir memapas bibir
Menyambung langkah letihku menyimpan tanya
Geliat ilalang terbakar teriknya matahari
Samakan aku dengan ranting yang bersemi seusai patah
Mendayung bahtera sampai ketepi
Cinta memang ada, namun manusia mengalami kebinasaan
Aku ingin merampas waktu yang kejam dan merajam
Berandai-andai dapat menyikap waktu yang terpendam
Mengapa ini tersirat?,
Bertanya mengapa sangat delik pada apakah.
Tak kuasa ku menafsirkan
Menginginkan catatan semua tentangku tentang cinta
Iya… cinta, cinta kapada-Nya
Komentar
Tulis komentar baru