SIDI PUTIH BERSULAM ROS MERAH
sengaja kurangkai huruf menjadi kata tentang sidi putih bersulam ros merah
sengaja kurangkai kata menjadi kalimat tentang yang tampak samar dalam cahaya lemah
sengaja kurangkai kalimat menjadi bait tentang tubuh telungkup menyembunyikan wajah
sengaja kurangkai bait menjadi puisi tentang tangan jahanam yang liar menjamah
dalam cinta dan rahasianya terbakarlah apa yang harus terbakar
dalam cinta dan rahasianya hangus semua nalar
dalam cinta dan rahasianya satria gagah menebaskan pedang dan musuh terkapar
dalam cinta dan rahasianya ia menatap bangkai dilahap burung nasar
sidi purih bersulam ros merah tidak menyembunyikan apa-apa
tampak sangat jelas putihnya dan sangat jelas merahnya
meski sinar hanya terpancar dari sebuah lentera usang
kisah sudah ribuan tahun dan akan tetap ada sepanjang masa
kisah al insan hayawan natiqun meramaikan dunia
kisah yang barangkali akan berakhir saat kiamat datang
201610281640 Kotabaru Karawang
al insan hayawan natiqun = hewan yang berpikir
Komentar
Tulis komentar baru