Skip to Content

Puisi ke 70 dalam Menghitung Rindu (1)

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

 

SIDI PUTIH BERSULAM ROS MERAH  

 

sengaja kurangkai huruf menjadi kata tentang sidi putih bersulam ros merah

sengaja kurangkai kata menjadi kalimat tentang yang tampak samar dalam cahaya lemah

sengaja kurangkai kalimat menjadi bait tentang tubuh telungkup menyembunyikan wajah

sengaja kurangkai bait menjadi puisi tentang tangan jahanam yang liar menjamah

 

dalam cinta dan rahasianya terbakarlah apa yang harus terbakar

dalam cinta dan rahasianya hangus semua nalar

dalam cinta dan rahasianya satria gagah menebaskan pedang dan musuh terkapar

dalam cinta dan rahasianya ia menatap bangkai dilahap burung nasar

 

sidi purih bersulam ros merah tidak menyembunyikan apa-apa

tampak sangat jelas putihnya dan sangat jelas merahnya

meski sinar hanya terpancar dari sebuah lentera usang

 

kisah sudah ribuan tahun dan akan tetap ada sepanjang masa

kisah al insan hayawan natiqun meramaikan dunia

kisah yang barangkali akan berakhir saat kiamat datang

 

201610281640 Kotabaru Karawang

al insan hayawan natiqun = hewan yang berpikir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler