Puisi Rindu
Karya: R.Nur
Kutitipkan salam pada embun pagi
Sebelum tetesnya sampai membasahi tanah
Sewaktu langkah mewiridkan namamu dalam perjalanan menapaki setiap terjal kehidupan
Aku merindukan engkau sama seperti lainnya
Karena dunia selalu mengasingkan kita
Kebenaran seolah bersembunyi dan takut menampakan diri
Hanya janji-janji yang melambung menjadi mimpi
Menghilang di antara lalu lalang
Terjebak diantara penindasan saudara kita yang haus akan kuasa
Brahmana kini telah berubah menjadi rahwana
Gatot gaca kini telah terbang entah kemana
Wayang hanya menjadi siloka yang tak nyata
Ajarannya adalah guyonan para penggembala
Yang kehilangan rumput untuk ternaknya
Karena rumput kini telah berubah menjadi istana mewah pengusaha
Dan penggembala menjadi budak di dalamnya
Setiap pagi tiba
Aku dan yang lainnya mengukir harap pada dedaunan kering tanpa ranting
Lalu kami hirup udara yang telah hilang keperawanannya
Aku dan yang lainnya merindukan engkau disini
Paku telah berubah menjadi pena dan pena telah berubah menjadi paku
Namun pilihan tiada yang berbeda
Ternyata suara rakyat bukanlah suara tuhan
Karena suara Tuhan takan mungkin bisa di perjual belikan
Karena suara Tuhan takan mungkin salah dalam pilihan
Komentar
Tulis komentar baru