“Wahai cantik” katanya oleh bambu
berlenggak-lenggok pikiran dalam serumpun
terbuai halusnya perisai tubuh
“lepas, lepas, lepas” teriaknya memaki bambu
berawal sebatang bambu mencabik cindainya
perlahan, serumpun bambu membuka perisainya
beribu pekan berlalu bersama detak dalam detik
“ibu, siapa yang bambu? ” Tanyanya si rebung
Komentar
Tulis komentar baru