SAJAK M. HARYA RAMDHONI JULIZARSYAH
SUATU MALAM YANG DINGIN DI LIWA
nyanyian hujan menyapa
reranting pokok.
dinginnya suhu sibak betapa
tubuhmu tak kebal cuaca.
disini kita bisa
saling lempar embun
dari mulut berbau jengkol.
tapi ini bukan eropa,
tanah ini ternama liwa!
jauh sebelum batu bertulis,
para tulut telah bertanam.
ajarkan berladang
kepada para tamong.
di dalam huruf tambo
yang telah luruh,
terkisah tentang
malam-malam sunyi.
rumah para penyair merawikan
sajak dalam bebandung.
di malam penghujan seperti kini,
muli mekhanai mengail
cinta pada sesiah.
memanjat harap kepada
tuhan yang belum satu.
pada malam dingin
seperti kini;
berkelebat kemestian
dalam anganku tentang
riwayat yang niscaya
dikisahkan semula.
Liwa, 22 Januari 2007
SAJAK MHR-SUATU MALAM YANG DINGIN DI LIWA
- 8190 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru