Kau kesepian hampir di setiap malam. Tak seorang pun datang merayu dan mencumbu untuk berbagi uang. Sejak peristiwa itu, tubuhmu terasa jauh. Tak lagi dapat dinikmati. Kesenangan itu tak laku lagi. Perlahan, kau seakan dituntut untuk menyerah pasrah.
Kau keleparan sepanjang hari. Tak seorang pun sudi memberi makan. Sedang tubuhmu tak mampu lagi kau gadaikan. Hidupmu mulai terancam. Mulai dihantui kematian. Dan kau hampir mempercepat ajal.
Sekian waktu, kau tak lagi kesepian. Tak lagi kelaparan. Tak lagi memperdulikan tubuh. Kau telah didekap bumi yang dingin. Ditimang kegelapan. Kau lelap, menjelma keabadian.
Komentar
Tulis komentar baru