Mengenalmu......,
seperti pelawak yang tak lucu
menggambar Sosok Tercinta-ku
menjadikan buah karyamu tak laku di show room
hanya sebagai kayu bakar dan refrensi
untuk memupuk dendam kesumat
dari sekian umat yang ingin memenggalmu
kemudian menjadikan kepalamu sebagai hiasan bupet
atau menjadi sasaran AK-47 dilapangan ekskusi
Tidakkah kau pernah bertanya
mengapa milyaran mata setiap detik
mengintip kearah lubang persembunyianmu
juga dari sekian totalitas pendendam-mu
adalah jumlah mayoritas
yang siap berburu harta karun
suatu bangsa yang menghargakan tubuhmu
hidup ataupun mati
sejuta kali lebih tinggi dari harga keselamatanmu
Aku tak ingin tertawa.....,
karena memang tak ada lucu-lucunya...,
hanya saja.....,
Hari ini.....,
inginku tanya kabarmu...,
meski aku sendiri bingung
kau masih bernafas ataukah sudah dimakan cacing tanah
namun begitu aku masih tetap ngotot
menulis nota kecil bertajuk “tai” untukmu
bersampul kain kafan hitam
beraroma bangkai anjing
bertuliskan “i damn you but i hate you”....,
Komentar
Tulis komentar baru