Aku tak bisa katakan sekarang..,
mengapa setiap langkah harus terjegal
dan akhirnya kandas diatas cadasnya fitnah
Aku juga mungkin tak pernah bisa ungkapkan..,
mengapa setiap pengorbanan rela menelan pahitnya dusta
dan akhirnya bermandikan ludah
Saat semuanya menjadi hina..,
Saat semuanya menjadi nista..,
hanya terlihat bibir yang mengering
terkelupas kemudian meremah
dan jatuh berserakan dikerubungi lalat
Lihat saja...,
orang tak pernah membeli hanya sekedar untuk berangan-angan
tak satu sen-pun keluar kocek disaku hanya untuk bicara pada Tuhan
rumput itu menyemak tanpa pernah peduli dimana tumbuh dan hidup
Sedangkan kau tetap berkata
berbekal nyali seujung kelingking
mengebas dada yang membusung
keluarkan celoteh-celoteh tak lucu
menganggap diri sang penentu nasib
Sungguh.......,
Kau telah melangkahi Tuhan
selangkah melebihi takdirmu
yang tak akan pernah kau mengerti....,
Komentar
Tulis komentar baru